Rabu, 19 November 2008

JENIS-JENIS POLARISASI

. Rabu, 19 November 2008
0 komentar

POLARISASI ELEKTRONIK
Teori atom menyatakan bahwa suatu atom tersusun atas inti atom bermuatan positif dan elektron yang mengitari inti bermuatan negative. Muatan neto dalam atom adalah netral. Dalam keadaan tidak ada pengaruh medan luar maka pusat muatan positif inti atom berimpit dengan pusat muatan negative leketron. Dengan demikian tidak ada momen dipol dalam atom. Namun bila atom berada pada daerah dengan medan listrik maka muatan akan berinteraksi dengan medan dan terjadilah pergeseran pusat muatan baik positif maupun negatif.

POLARISASI IONIK
Yaitu polarisasi pada molekul/ion yang disusun beberapa atom dengan kehadiran medan listrik. Kristal ionic seperti NaCl,KCl dan sebagainya mempunyai susunan rantai ion positif dan negative. Sebagai contoh kita lihat untuk NaCl. Pada saat tidak ada medan luar maka NaCl tidak terjadi polarisasi karena rantai tersusun oleh momen dipol yang sama besar dan berlawanan arah.

POLARISASI ORIENTASI (DIPOLAR)
Yaitu polarisasi akibat dipol-dipol di dalam bahan dielektrik mengalami perubahan orientasi akibat medan listrik polarisasi ini terjadi di dalam material dielektrik yang mempunyai dipol permanen (dipolar) seperti HCl. Pada saat tidak ada medan luar maka dipol-dipol terorientasi secara acak dan tidak ada polarisasi netto. Gambar a dan b menunjukkan momen dipol permanen HCl dan orientasi random dari dipol pada saat tidak ada medan.

POLARISASI INTERFACIAL
Yaitu polarisasi akibat terjadi penumpukan muatan pada perbatasan bahan dielektrik yang tidak homogeny.
Dengan mempertimbangkan tiga macam polarisasi yaitu elektronik, ionic dan orientasi maka polarisasi dapat diuraikan menjadi:

P = Pe + Pi + Po



selanjutnya... »»

bahan presentase material part 2

.
0 komentar

MACAM-MACAM POLARISASI
POLARISASI ELEKTRONIK
POLARISASI IONIK
POLARISASI ORIENTASI (DIPOLAR)
POLARISASI INTERFACIAL.

selanjutnya... »»

presentase material dielktrik

.
0 komentar

KATA-KATA KUNCI / ISTILAH
Persamaan Clausius-Mosotti yaitu persamaan yang menghubungkan antara besaran mikroskopik dielektrik yaitu konstanta dielektrik dengan besaran mikroskopik polarisabilitas.
Permitivitas relatif kompleks (Ԑr’ + JԐr”) yaitu permitivitas relatif material yang mempunyai komponen real yang menentukan tingkat penyimpanan energi dan komponen imajiner yang menentukan losis energi pada saat dielektrik diberi medan AC
Temperatur Curie (Tc) yaitu tempratur dimana bila dielektrik berada pada temperatur di atas temperatur ini maka sifat ferroelektrik akan hilang.
Persamaan Debye yaitu persamaan yang menjelaskan response permitivitas kompleks terhadap frekuensi.
Rugi-rugi dielektrik (dielectric losses) yaitu energi yang hilang akibat proses polarisasi pada saat dielektrik diberikan medan AC .
Kekuatan dielektrik (dielectric strength) yaitu kekuatan dielektrik untuk menahan medan listrik (E). Bila medan yang diberikan melebihi kekuatan dielektrik maka akan terjadi tembus (break down) yang disertai dengan arus yang besar.
Polarisasi yaitu peristiwa pengutupan atau pergeseran pusat muatan positif dan negatif.

Polarisasi dipolar yaitu polarisasi pada material yang mempunyai momen dipol pada saat di berikan medan listrik.
Polarisasi ionik yaitu polarisasi akibat pergeseran pusat muatan dari ion-ion positif dan negatif ketika diberikan medan listrik.
Polarisasi elektronik yaitu polarisasi akibat pergeseran pusat awan elektron terhadap inti atom pada saat diberikan medan listrik.
Polarisasi interfacial yaitu polarisasi yang timbul pada material dielektrik yang tidak homogen (terjadi pada saat interface dua material yang berbeda).
Ferroelektrik yaitu terjadinya polarisasi spontan pada kristal-kristal dielektrik tertentu. Misalnya pada BaTiO3.
Piezoelektrik yaitu sifat material dimana perubahan bentuk material akan menyebabkan polarisasi atau sebaliknya perubahan tingkat polarisasi menyebabkan perubahan bentuk.
Faktor rugi-rugi (tan D) yaitu rasio dari komponen imajiner dengan komponen real dari permitivitas kompleks dielektrik.

Fungsi Material Dielektrik yaitu :
1. Sebagai Dielektrik yaitu Menyimpan muatan atau energi elektrostatis. Dalam kaitan ini perlu diperhatikan konstanta material dielektrik berkaitan dengan interaksinya dengan medan listrik yaitu permitivitas dan suceptibilitas untuk skala makro dan polarisasi untuk skala mikro.
2. Sebagai Isolasi medan tegangan tinggi yaitu isolasi untuk menahan medan listrik. Dalam kaitan ini yang perlu diperhatikan adalah kekuatan isolasi/dielektrik dan rugi-rugi dielektrik.

POLARISASI (P) DAN KONSTANTA DIEKTRIK
Polarisasi yaitu peristiwa pengutupan atau pergeseran pusat muatan positif dan negatif.
Bila suatu material ditempatkan pada medan listrik maka terjadi momen dipol di dalam material.
Dipol-dipol dari material dielektrik akan terpolarisasi pada kedua sisi muatan yang berbeda.



selanjutnya... »»

material dielectric versi II

.
0 komentar

Bahan dielektrik disebut juga bahan nonkonduktor seperti kaca, kertas atau kayu. Secara mikro, molekul-molekul bahan dielektrik bergerak acak tetapi jika diberi medan listrik luar maka timbul medan listrik yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar.
Karakteristik yang dimiliki oleh semua bahan dielektrik, baik yang berupa cairan, padat atau gas, berbentuk kristal atau bukan ialah kemampuan untuk menyimpan energi listrik. Penyimpanan ini terjadi dengan pergeseran relatif kedudukan muatan positif internal dan muatan negatif internal terhadap gaya atomik dan molekular yang normal.
Mekanisme yang sesungguhnya dari perpindahan muatan ini berbeda pada setiap bahan dielektrik. Beberapa jenis molekul yang disebut molekul berkutub (molekul polar) mempunyai pergeseran yang permanen antara pusat muatan positif dan “pusat” muatan negatif dan tiap pasang muatan berlaku sebagai dipol. Biasanya dipol ini terorientasi random dalam bahan dielektrik dan suatu medan eksternal yang bekerja padanya akan mengarahkan molekul-molekul tersebut pada suatu arah tertentu. Medan yang cukup kuat dapat menimbulkan pergeseran tambahan antara muatan positif dan negatif.
Molekul tak berkutub (molekul nonpolar) tidak mempunyai susunan dipol sebelum medan eksternal bekerja padanya. Muatan positif dan negatif bergeser dalam arah yang berlawanan menentang gaya tarik-menariknya, sehingga menimbulkan dipol yang mempunyai arah yang sama dengan medan listriknya.
Konsep penting dalam permasalahan dielektrik adalah momen dipol listrik yang merupakan ukuran pengaruh medan listrik pada sepasang muatan listrik yang besarnya sama tapi berlawanan tanda. Ketika medan listrik diberikan pada material dielektrik maka fenomena polarisasi muncul. Bahan dielektrik dipergunakan terutama terkait dengan kemampuannya menyimpan muatan atau energy elektro static. Dalam kaitan ini diperkenalkan beberapa konstanta material dielektrik berkaitan dengan interaksinya dengan medan listrik diantaranya yaitu permitivitas dan susceptibilitas untuk skala makro dan konstanta polarisasi untuk skala mikro. Dipihak lain material dielektrik juga sangat luas dipakai sebagai isolasi tegangan medan tinggi. Dalam keadaan demikian maka fungsi utama material adalah untuk menahan medan listrik. Sebagai isolasi dikenal kekuatan dielektrik dan rugi-rugi dielektrik.
Material dielektrik memegang peranan yang sangat penting dalam elektro tekhnik baik fungsinya sebagai dielektrik maupun sebagai isolasi. Komponen-komponen seperti kapasitor, hingga isolasi pada peralatan listrik seperti motor-motor listrik, generator, peralatan listrik rumah tangga merupakan contoh penerapan material dielektrik dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan berikut ini bertitik tolak dari polarisasi dan macam-macamnya, konstanta dielektrik serta pengaruh frekuensi hingga kekuatan dielektrik serta macam-macam breakdown isolasi tentang material dielektrik sebagai dielektrik dan sebagai isolasi.


10.1 POLARISASI (P) DAN KONSTANTA DIELEKTRIK (Ԑr)
Bila suatu material ditempatkan pada medan listrik maka terjadilah momen dipol didalam material. Peristiwa ini dapat diillustrasikan dengan penempatan material diantara dua pelat kapasitor yang diberi medan listrik E seperti pada gambar 10.1 berikut . Pada gambar a material terpolarisasi dan pada pelat terinduksi muatan yang berlawanan tanda. Gambar b menunjukkan bagian material saja dimana dalam material terdapat untaian muatan positif negative secara berantai. Dengan demikian jika dilihat secara Bulk maka tidak ada muatan netto. Namun demikian pada permukaan perbatasan dengan pelat terdapat muatan terikat masing-masing –Qp dan +Qp. Dua muatan inilah yang mewakili peristiwa polarisasi secara Bulk yang dialami oleh material akibat kehadiran medan listrik yang diekspresikan dengan gambar c.







Gbr 10.1 illustrasi polarisasi bahan dielektrik .

Polarisasi dalam material direpresentasikan dengan besaran polarisasi P yang menyatakan momen dipol per satuan volume. Bila momen dipol per dipol p = q.d dan kerapatan dipol N permeter kubik maka polarisasi dapat dikatakan sebagai :
P = N p 6.1
P = N.q.d
Polarisasi tergantung dari besarnya medan listrik yang diberikan. Untuk material yang bersifat homogen dan isotropic maka
6.2
Dimana :
= permitivitas ruang hampa.
= kuat medan listrik
= Susceptibilitas material listrik .

Dengan demikian maka
10.3
Dimana
disebut sebagai konstanta polarisasi.
Bila dibandingkan dengan sebelum ditempatkannya material dielektrik diantara dua pelat maka pada saat tidak ada dielektrik ( ruangan diisi ruang hampa ) berlaku hubungan
D = ɛo E 10.4
Dimana
D = kerapatan fluks listrik.
Pada saat ruang hampa diganti dengan bahan dielektrik maka hubungan menjadi
D = ɛ. E = ɛr ɛo E 10.5
Dimana :
ɛ = permitivitas dielektrik
ɛr = permitivitas relative = ɛ/ɛo
Perubahan pada D dengan kehadiran dielektrik disebabkan oleh munculnya polarisasi didalam dielektrik.
D = ɛ. E = ɛo E + P 10.6

Dengan demikian polarisasi (P)
10.7

























10.2 MACAM-MACAM POLARISASI
Polarisasi dibedakan atas polarisasi elektronik, polarisasi atomic/ionic, polarisasi dipolar dan polarisasi interfacial. Deskripsi dari masing-masing polarisasi adalah sebagai berikut

10.2.1 POLARISASI ELEKTRONIK
Teori atom menyatakan bahwa suatu atom tersusun atas inti atom bermuatan positif dan elektron yang mengitari inti bermuatan negative. Muatan neto dalam atom adalah netral. Dalam keadaan tidak ada pengaruh medan luar maka pusat muatan positif inti atom berimpit dengan pusat muatan negative leketron. Dengan demikian tidak ada momen dipol dalam atom. Namun bila atom berada pada daerah dengan medan listrik maka muatan akan berinteraksi dengan medan dan terjadilah pergeseran pusat muatan baik positif maupun negatif. Muncullah polarisasi. Polarisasi demikian disebut dengan polarisasi elektronik seperti diilustrasikan pada gambar berikut.






Gbr.10.2 : Polarisasi elektronik
Pergeseran pusat muatan sejauh x akan oleh medan E menimbulkan gaya atraksi antar pusat muatan yang cenderung untuk mendekat. Bila atom mempunyai nomor Z yang berarti mempunyai z elektron maka gaya yang mendorong elektron menjauh dari inti atom akibat medan listrik adalah ZeE. Di lain pihak gaya yang mendorong elektron untuk mendekati inti adalah sebanding dengan pergeseran x yaitu Fr = -βx. Disini β adalah konstanta dan tanda negative menunjukkan bahwa gaya berarah ke inti atom. Dalam keadaan seimbang maka berlaku
ZeE = βx

Dengan demikian besar momen dipol induksi elektronik adalah

Momen dipol ini akan tetap bila medan yang diberikan adalah DC dan konstan. Bila tiba-tiba medan hilang gaya atraksi berperan. Pergerakan pusat muatan negative dapat dinyatakan dengan persamaan
6.8
Penyelesaian dari persamaan differensial ini akan menghasilkan persamaan posisi yaitu
X(t) = xo cos (ot) 6.9
Dimana


Adalah frekuensi osilasi awan elektron disekitar inti atom dan xo merupakan jarak sebelum medan dihilangkan. Konstanta polarisasi elektronik dapat dinyatakan sebagai
6.10
10.2.2 POLARISASI IONIK
Yaitu polarisasi pada molekul/ion yang disusun beberapa atom dengan kehadiran medan listrik. Kristal ionic seperti NaCl,KCl dan sebagainya mempunyai susunan rantai ion positif dan negative. Sebagai contoh kita lihat untuk NaCl. Pada saat tidak ada medan luar maka NaCl tidak terjadi polarisasi karena rantai tersusun oleh momen dipol yang sama besar dan berlawanan arah seperti pada gambar a. Namun dengan kehadiran medan luar maka posisi ion positif dan negative sedikit bergeser dan terjadilah polarisasi neto seperti ditunjukkan oleh gambar b.







Gbr.10.3. Illustrasi polarisasi ionik pada NaCl
a. Tidak ada medan
b. Ada medan
Sebagaimana pada polarisasi elektronik maka dikenal adanya konstanta polarisasi ionik/atomi

Besar konstanta polarisasi ionik dapat dicari dengan persamaan Clausium Mossotti yang akan dibicarakan kemudian.

10.2.3 POLARISASI ORIENTASI (DIPOLAR)
Yaitu polarisasi akibat dipol-dipol di dalam bahan dielektrik mengalami perubahan orientasi akibat medan listrik polarisasi ini terjadi di dalam material dielektrik yang mempunyai dipol permanen (dipolar) seperti HCl. Pada saat tidak ada medan luar maka dipol-dipol terorientasi secara acak dan tidak ada polarisasi netto. Gambar a dan b menunjukkan momen dipol permanen HCl dan orientasi random dari dipol pada saat tidak ada medan.
Kehadiran medan akan membuat orientasi dipol-dipol mengarah pada medan dan muncullah polarisasi netto seperti ditujukkan gambar c dan d.




Gbr.10.4: Illustrasi polarisasi orientasi (dipolar)
Konstanta polarisasi orientasi tergantung dari temperature dan dapat dihitung dengan menggunakan statistik Boltzmann dan diperoleh
10.11
Dimana µ adalah dipol permanen, k adalah konstanta Blotzmann dan T adalah temperatur.

10.2.4 POLARISASI INTERFACIAL
Yaitu polarisasi akibat terjadi penumpukan muatan pada perbatasan bahan dielektrik yang tidak homogeny.
Dengan mempertimbangkan tiga macam polarisasi yaitu elektronik, ionic dan orientasi maka polarisasi dapat diuraikan menjadi:
10.12
Dengan





Dengan demikian

Yaitu total koifisien polarisasi merupakan penjumlahan dari komponen koefisien polarisasi. Koefisien polarisasi total menjadi:


Dan




selanjutnya... »»

dielektrik material

.
0 komentar

I. Pengantar

Bahan dielektrik disebut juga bahan nonkonduktor seperti kaca, kertas atau kayu. Secara mikro, molekul-molekul bahan dielektrik bergerak acak tetapi jika diberi medan listrik luar maka timbul medan listrik yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar.
Karakteristik yang dimiliki oleh semua bahan dielektrik, baik yang berupa cairan, padatan atau gas, berbentuk kristal atau bukan ialah kemampuan untuk menyimpan energi listrik. Penyimpanan ini terjadi dengan pergeseran relatif kedudukan muatan positif internal dan muatan negatif internal terhadap gaya atomik dan molekular yang normal.
Mekanisme yang sesungguhnya dari perpindahan muatan ini berbeda pada setiap bahan dielektrik. Beberapa jenis molekul yang disebut molekul berkutub (molekul polar) mempunyai pergeseran yang permanen antara pusat muatan positif dan “pusat” muatan negatif dan tiap pasang muatan berlaku sebagai dipol. Biasanya dipol ini terorientasi random dalam bahan dielektrik dan suatu medan eksternal yang bekerja padanya akan mengarahkan molekul-molekul tersebut pada suatu arah tertentu. Medan yang cukup kuat dapat menimbulkan pergeseran tambahan antara muatan positif dan negatif.
Molekul takberkutub (molekul nonpolar) tidak mempunyai susunan dipol sebelum medan eksternal dikerjakan padanya. Muatan positif dan negatif bergeser dalam arah yang berlawanan menentang gaya tarik-menariknya, sehingga menimbulkan dipol yang mempunyai arah yang sama dengan medan listriknya.
Konsep penting dalam permasalahan dielektrik adalah momen dipole listrik yang merupakan ukuran pengaruh medan listrik pada sepasang muatan listrik yang yang besarnya sama tapi berlawanan tanda. Ketika medan listrik diberikan pada material dielektrik maka fenomena polarisasi muncul. Bahan dielektrik dipergunakan terutama terkait dengan kemampuananya menyimpan muatan atau energi elektrostatik. Dalam kaiatan ini diperkanalkan beberapa konstanta material dielektrik berkaitan dengan interaksinya dengan medan listrik diantaranya adalah permitivitas dan susceptibilitas untuk besan makro dan konstanta polarisasi untuk skala mikro. Dipihak lain bahan dielektrik juga sangat luas dipakai sebagai isolasi tegangan tinggi.

Baik fungsinya sebagai dielektrik maupun sebagai isolasi material dielektrik memegang peranan sangat penting dalam elektroteknik. Komponen – komponen seperti kapasitor, hingga isolasi pada peralatan listrik seperti motor listrik, generator dan peralatan listrik rumah tangga.
I.1. Pendekatan Makroskopik
Di dalam teori elektromagnetik ini adalah peroalan yang sesungguhnya, yang mana sebagian dari kita perlu untuk mengetahui, dan saya akan membuat rangkuman secara ringkas tentang hasil –hasilnya.
Sebuah dielektrik dilambangkan dengan konstanta ε, yang mana berkaitan oleh hubungan kerapatan flux elektrik dan medan elektrik,

Fakta mendasar dari percobaan berasal dari eksperimen condenser yang mana dalam penambahan kapasistansi oleh factor ε, ketika sebuah dielektrik disispkan diantara plat condenser. Alasannya adalah muatan pada permukaan dielektrik seharusnya mendapat muatan yang baru dari baterei untuk menjaga tegangan supaya konstan
Didalam vacum, kerapatan muatan di permukaan plat condenser adalah :

dimana D adalah jarak antara plat, dengan adanya dielektrik kerapatan muatan dipermukaan menjadi :

Ingat sekarang dari teori elektromagnetik bahwa perpindahan dielektrik D, adalah sama ke permukaan muatan di plat metal. Berarti dalam penambahan kerapatan muatan permukaan oleh P, dan kelemahan dielektrik didefenisikan oleh :






I.2. Pendekatan Microscopic
Sekarang kita akan mencoba untuk mejelaskan efek dari sifat atom. Dengan melihat bagaimana reaksi atom – atom tersebut terhadap medan elektrik Atau kejadian sebelum terjadinya reaksi. Atom memiliki sebuah inti yang positif dan dikelelingi oleh awan electron. Ketika suatu medan elektrik diterapkan, ada suatu pergeseran dalam pusat muatan, terutama sekali dari elektron itu. Jika separasi adalah d, muatan total adalah q, molekul mempunyai suatu induksi momen dipole :

Sekarang mari kita kembali ke uraian mikroskopik dan mengkalkulasi jumlah muatan yang muncul ke permuakaan dari dielektris.. Jika pusat dari muatan elektron bergerak pindah dengan suatu nilai δ, kemudian volume total yang ditempati oleh elektron ini adalah Aδ, di mana A adalah luas. Nm menandakan banyaknya molekul per unit volume dan memperhatikan fakta bahwa molekul masing-masing mempunyai suatu muatan q, total muatan yang muncul di Aδ adalah AδNmq, atau singkatnya Nmqd per luas – inilah yang dimaksud dengan kerapatan muatan permukaan.
Adalah sangat penting untuk dicatat bahwa polarisasi kerapatan muatan permukaan ini adalah persis sama dengan jumlah dipole momen tiap unit volume, yang mana dari persamaan ( 10.6) adalah juga Nmqd sehingga kita telah memperoleh hubungan pertama antara nilai mikroskopik dan makroskopik. :

Karena medan elektrik rendah kita boleh berasumsi bahwa momen dipole adalah sebanding denga lokal elektris , :

Sebagai catatan bahwa adanya penambahan dipole di medan lokal ( fig 10.2) yang akan selalu menjadi lebih besar dari medan elektrik yang diterapkan






II.1. Macam – macam Polarisasi

a. Elektronika
Suatu material tersusun atas inti atom yang dikelilingi oleh electron, electron – electron tersebut dipengaruhi oleh medan listrik yang diberikan, dan cenderung mengikuti medan frekuensi.
b. Molekul
Ikatan antara atom dikuatkan denganmenhadirkan medan listrik, polarisasi ini terjadi pada ikatan atom gol VII pada system periodic. Contol Ikatan NaCl
Sepeti terlihat pada gambar dibawah ini





c. Orientasi
Yaitu polarisasi akibat dipole – dipole didalam bahan dielektrik mengalami perubahan orientasi akibat medan listrik. Polarisasi ini terjadi didalam material dielektrik yang mempunyai dipole permanent (dipolar) seperti HCl pada saat tidak ada medan luar maka dipole – dipole berorientasi secara acak dan tidak ada polarisasi netto.
II.2. Konstanta dielektrik kompleks dan indeks refraktif
Konstanta dielektrik kompleks merupakan konstanta material, dalam aplikasi kerekayasaan kita meminimasi komponen imaginer untuk suatu komponen real, yang didefinisikan sebagai konstanta rugi – rugi dielektrik. Ini dapat diturunkan dari persamaan maxwel dengan penulisan kembali dalam bentuk langsung seperti dibawah ini




Dimana bentuk ini dalam kurung ditunjukan sebagai konstanta dielektrik kompleks. Dan notasi yang digunakan adalah :

Indeks refraksi di dedinisikan sebagai rasio dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa kedalam material tersebut.


Ketika m r = 1 untuk semua material itu mentransmisikan cahaya
Kita membahas konstanta dielektrik ( permitivitas ) untuk frekuensi rendah dalam spectrum elektromagnetic dan index refraksi untuk cahaya, persamaan 10.16 menunjukkan bahwa ada persamaan untuk tekanan dari polarisabilitas dari sebuah material didalam medan elektrik searah.
Suatu aplikasi penting dari dielektrik ke optic telah ……. Dengan mempertimbangkan struktur lapisan yang digambarkan dalam gambar 10.5


dengan kesimpulan koefisien refleksi pada (b) akan menghasilkan persamaan berikut ini:

Beberapa aplikasi dari prinsip ini dapat ditampilkan dengan bentuk setengah gelombang. Bentuk dari ‘blooming’ digunakan pada lapisan tengah dari sebuah gelas

Lapisan material ditampilkan dalam indeks n1 pada gelombang keempat yang dapat dilihat pada gambar 10.17



Xerox Process

Pengembangan besar dari masa lampau selama dua dekade membuka peluang produksi dengan mutu yang tinggi dari dokumen yang ada dengan cepat dan mudah. Pengambilan keputusan yang lebih demokratis, birokrat yang kuat, menyebabkan hutan yang luas akan habis dikonsumsi untuk menyediakan kertas. Secara ilmiah, prinsipnya sederhana. Jantungnya mesin Xerox adalah plat yang dibuat dari suatu lapisan yang tipis dari semikonduktor amorf di suatu plat metal. Semikonduktor adalah suatu campuran dari As, Se, dan Te, yang merupakan bahan isolasi, seperti suatu dielektrik, tetapi juga merupakan suatu photo-conductive yang akan memancarkan cahaya. Plat dielektrik dibebankan secara elektrostatik oleh elektroda kawat sekitar 30 KV. Dokumen yang dicopy akan tergambar ke plat. Keseluruhan plat akan terkena debu dari suatu serbuk yang terdiri dari butiran karbon, tanah kerikil, dan suatu thermosetting polymer. Bedak surplus dilepaskan, dan melekat pada daerah yang gelap pada selembar kertas kemudian ditekan ke plat oleh alat penggulung. serta mengambil butiran debu dan dilewatkan dibawah sinar infra-red.

Liquid Crystals (Cairan Kristal)

Ada tiga jenis struktur cairan kristal yaitu, nematic,cholesteric, dan smectic. Nematic adalah jenis cairan kristal yang paling sering digunakan sebagai display.

Kristal cair dipegang antara dua plat kaca. Jika plat kaca yang sesuai diperlakukan, kemudian permukaan molekul akan membariskan di manapun arah yang diinginkan sehingga dengan demikian dapat mencapai molekul pada kedua permukaan terbalik akan tegak lurus satu sama lainnya10.21(a) itu bukanlah hal yang sulit untuk membayangkan cahaya peristiwa dengan suatu polarisasi yang tegak lurus ke arah molekul akan mampu mengikuti ganda dan akan muncul dengan polarisasi terbelit 900. Seperti itu, dapat dilihat dari Fig.10.21(a), dengan polarisasi keduanya pada tempatnya, cahaya akan mudah dipancarkan. Ketika suatu tegangan diterapkan, molekul berbaris paralel dengan medan elektrik (Fig. 10.21(b)), cahaya masuk tidak lagi ganda polarisasi, dan sebagai konsekwensi tidak ada penerusan cahaya berlangsung.

Anda boleh bertanya langkah ini, mengapa ini suatu peralatan pajangan (display) ? Jawabannya adalah ini hanya merupakan suatu klep, tetapi dapat diubah menjadi suatu alat pajangan dengan penempatan suatu cermin di belakang. Dengan tegangan awal display adalah terang sebab akan memantulkan cahaya yang berkenaan dengan lingkungan

Jenis pajangan kristal cair juga ada. Suatu tanggapan warna dapat diperoleh yang disebut efek tuan rumah-tamu, yang bersandar pada suatu celupan anisotrop membariskan dengan molekul kristal cair.

Keuntungan yang paling besar dari pajangan kristal cair adalah menggunakan tegangan yang kecil dan bentuk fisik yang ramping disbanding dengan menggunakan tabung sinar katode.

KEKUATAN DIELEKTRIK DAN TEMBUS DIELEKTRIK

Material dielektrik banyak dipakai sebagai isolasi tegangan tinggi. Sebagai isolasi maka kekuatan menahan medan listrik yang besar merupakan syarat. Suatu bahan dielektrik mempunyai kekuatan menahan medan listrik tertentu.. Kekuatan menahan medan listrik disebut dengan kekuatan isolasi (satuan kV/cm). Setiap bahan isolasi mempunyai harga kekuatan isolasi masing-masing. Banyak factor yang berpengaruh terhadap kekuatan isolasi seperti struktur molekul, temperature dan kelembaban. Secara umum material isolasi padat mempunyai kekuatan isolasi paling tinggi dan isolasi gas mempunyai harga yang paling rendah.
Biala kepada bahan dielektrik tersebut diberikan medan listrik melebihi kemampuannya maka isolasi akan mengalami kegagalan berupa tembus (break down).
Tembus pada zat padat bersifat permanent sedangkan tembus pada isolasi cair dan terutama gas pada umumnya bersifat sementara. Kejadian tembus isolasi didikuti oleh kenaikan arus yang sangat tinggi, dapat dilihat pada diagram karakteristik arus tegangan dibawah ini

Tembus pada dilektrik gas
Dilektrik gas mempunyai susunan molekul/atom yang relative jarang dibandingkan dengan dielektrik cair atau padat. Untuk terjadinya tembus perlu ada electron awal. Elektron awal dapat muncul dalam gas melalui berbagai cara seperti akibat radiasi kosmik, eksitasi thermal atau electron dari permukaan katoda akibat berbagai proses radiasi atau emisi medan.
Bila suatu electron awal tersedia didalam gas maka bila medan listrik dalam gas cukup besar maka electron akan bergerak dipercepat dan akan memperoleh energi kinetic yang besar pula. Energi kinetik yag besar yang dimiliki electron memungkinkan mengionisasi molekul/electron gas bila bertumbukan.. Dengan adanya ionisasi gas ini maka muncul electron kedua. Kedua electron akan memulai proses serupa untuk menghasilkan dua electron baru dan seterusnya. Sehingga didalam gas akan terjadi multiplikasi electron secara eksponensial. Peristiwa ini disebut dengan avalanche.Bila kenakikan electron berjalan terus maka suatu ketika kedua elektroda akan dijembatani oleh avalanche electron dan terjadilah temus.
Tembus gas dipengaruhi oleh tekanan gas. Makin tinggi tekanan gas maka kerapatan juga makin tinggi. Hal ini mengakibatkan jarak rata-rata antar molekul atuau atom semakin kecil dan sebagai akibatnya energi kinetic electron lebih kecil dan ionisasi molekul/atom gas semakin sulit. Dengan demikian semakin tinggi secara umum makin tinggi tekanan gas maka tinggi pula kakuatan tembus.
Tembus gas juga dipengaruhi oleh tingkat kemurnian gas tersebut. Kandungan zat pengotor dan kelembaban dapat menurunkan kekuatan dielektrik. Temperatur juga dapat mempengaruhi kekuatan dielektrik cair namun biasanya terkait dengan parameter phisik yang lainnya.

Tembus pada dielektrk cair
Kejadian tembus pada dielektrik cair masih menjadi misteri dan tidak sejelas dilektrik gas. Kehadiran gelembung gas dan partikel konduktif didalam dilektrik cair dianggap sebagai terjadnya tembus pada dielektrik cair. Gelembung gas akan tembus walaupun dilektrik cair masih sehat karena kekuatan tembus dielektrik cair lebih tingi dari gas. Tembus didalam gelembun gas akan menghasilkan gas baru yang akan memperbanyak jumlah gelembung atau memperbesar ukuran elembung gas, juga dapat tembus parrikel konduktif akibat oksidaisinselama tembus gas dalam elembung berlangsung. Emisi lektron dari permukaan elektrodajuga mungkin terjadi. Bila kejadian ini berlangsung terus menerus maka suatu saat dapat menjembatani kedua lelektroda dan terjadilah tembus dielektrik cair.

Tembus pada dilelektrik padat
Secara umum kekuatan dielektrik padat lebih besar dari dielektrik gas dan cair. Tembus dielektrik padat dibagi atas :
• Tembus Intrinsik (Intrinsik Break down)
• Tembus Themal (Thermal Break down)
• Tembus Elektro Mekanik (Elektronicmenhanic Break Down)
• Tembus Peluanan (discharge break down)

a. Tembus intrinsic

Bila kedlam dielektrik diberikan tegangan tinggi maka munculah medan tinggi. Bila didalam bahan dielektrik terdapat electron konduksi maka electron akan dipercepat. Percepatan electron berbanding lurus dengan kuat medan listrik. Elektron yang dipercepat akan mendapatkan energi kinetic dalam perjalanannya karena kecepatan makin bertambah. Elektron ini bergerak diantara atom-atom dielektrik. Bila selama tumbukan dengan atom semua energi electron tidak dapat diserap oleh atom maka electron akan mengionisasi atom dan muncullahelektron baru yang siap mengalami proses yang sama. Dengan demikian sepanjang perjalanan makin banyak muncul electron. Terjadilah konduksi electron yang sangat besar yang diebut dengan avalanche. Tembus intrinsic sering disebut juga tembus elektronik. Kekuatan tembus intrinsic bahan iolasi berharga sangat tinggi dan biasanya diperoleh dengan pemberian tegangan yang sangat cepat (impuls). Polyethylene mempunyai harga mencapai 500 Mega Volt per meter.
b. Tembus Thermal

Tembus jenis ini muncul bila isolasi beroperasi pada kondisi yang memanaskan kisi-kisi bahan. Pemanasan bias terjadi karena dielektrik losses. Sebagian panas dapat disalurkan kelingkungan, ebagian lagi akan memanakan isolasi. Persamaan keseimabngan kalor/panas memenuhi hubungan :

Kalor yang dihasilkan = Laju penambahan kalor + Laju disipasi kalor kelin
Oleh pemanasan listrik dalam bahan berupa ke ngkungan
Naikan temperature bahan

an
Dimana K adalah konduktivitas panas dan Cv adalah kapasitas kalor bahan

Bila kalor yang dihasilkan oleh pemanasan listrik sedikit dan dapat diatasi dengan disipasi kelingkungan maka temperature material akan tetap stabil. Akan tetapi bila pemansan listrik membesar maka suatu saat kalor tidak lagi dapat dibuang kelingkungan dan sebagai akibatnya temperature kisi-kisi material akan naik dan mencapai harga kritis Tc.
Bila pemanasan lbih lebar lagi maka temaperaur akan lebih tinggi lagi. Akibat pemanasan ini maka atom akan lebih muda terionisai oleh tumbukan electron. Dengan demikian dapat diperkirakan tegangan tembus jenis ini akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan tegangan tembus intrinsic. Sebagai contoh untuk polyethylene tegangan tembus dapat turun mnjadi 5 Mega Volt permeter pada daerah frekuensi relaksasi (losses tinggi).






c. Tembus elektromekanik

Ketika dielektrik padat dikenai medan listrik tinggi maka akan muncul gaya kompresi yang menekan dielektrik tersebut. Bila tebal specimen adalah do dan dikompressi menjadi d akibat medan oleh suatu tegangan V maka berlaku hubungan


Dimana Y adalah modulus young dari dielektrik
Penyelesaian dari persamaan diatas untuk V menghasilkan


Dari eksperimen mekanik didapatkan bahwa secara empiric instabilitas mekanik akan terjadi bila kompresi telah menyebabkan d/do = 0.6. Dengan memasukkan criteria instabilitas ini sebagai awal terjadinya tembus elektromekanik maka diperoleh besarnya medan kritis untuk terjadinya tembus elektromekanik sebagai :



d. Discharge Breakown
Bahan-bahan seperti mika atau keramik atau bahan padat lainnya seringkali ditemukan gas yang terperangkap didalamnya. Gas mempunyai kekuatan isolasi yang lebih kecil dari isolasi padat. Secara umum gas mmpunai konstanta dielektrik kecil (mendekati 1) sedangkan isolasi padat mempunyai konstanta dielektrik 2-6. Dengan demikian gas yang berada didalam isolasi padat akan mendapatkan kuat medan yang lebih besar dari isolasi padat. Padahal kekuatannya lebih rendah. Dengan demikian gas akan tembus pada saat iolasi jauh dari tembus. Tembus ini sering disebut tembus sebagian (partial discharge).
Pada isolasi polimer seringkali ditemukan tembus sebagian. Dari tembus sebagian didalam void dapat tumbuh kanal bercabang-cabang membentuk suatu struktur menyerupai pohon yang disebut dengan pepohonan listrik (electrical treeing). Pepohonan listrik makin lama akan makin panjang dan jumlah cabang yang semakin banyak. Bila pepohonan listrik ini telah menjembatani kedua elektroda maka biasanya isolasi padat sudah tidak dapat lagi berfungsi untuk menahan medan normal. Terjadilah kegagalan isolasi.

selanjutnya... »»

Selasa, 18 November 2008

material magnetik

. Selasa, 18 November 2008
0 komentar

Secara umum, bahan magnetik terbuat dari logam
Banyak peralatan elektroteknik seperti transformator, mesin-mesin listrik memanfaatkan sifat-sifat magnet dari material magnetik
Material magnetik dengan kualitas tinggi sangat dipengaruhi oleh teknologi proses material

Material Magnetik
Diamagnetik
Paramagnetik
Ferromagnetik
Anti ferromagnetik
Ferrimagnetik (ferrit).

FERRIMAGNETIK adalah...

Material ferrimagnetik seperti ferrit biasanya non konduktif dan bebas rugi-rugi arus eddy.
Material ini banyak digunakan untuk medan magnetik dengan frekuensi tinggi.

DIAMAGNETIK
Bahan diamagnetik tidak mempunyai dipol magnet parmanen di dalam material namun terdapat momen magnetik induksi yang lemah
Material diamagnetik cenderung menolak medan magnetik luar secara sempurna.

FERROMAGNETIK
Material ferromagnetik seperti besi mempunyai magnetisasi permanen yang sangat besar meskipun tanpa kehadiran medan magnetik luar.
Sifat magnetik bahan muncul karena struktur elektron dalam atom yang tidak lengkap, artinya ditemukan beberapa elektron yang tidak berpasangan yang akan menyebabkan dipol magnetik.
Sifat ferromagnetik muncul karena atom mempunyai struktur elektron yang tidak berpasangan dalam jumlah yang cukup banyak yang memungkinkan munculnya momen dipol yang cukup besar.

Paramagnetisme
Kehadiran medan magnetik luar H akan mengarahkan momen elektron ke arah tertentu menghasilkan energi potensial sebesar:

Ep = -μm H cos 


Material Magnetik Lunak

Material magnetik yang mudah dimagnetisasi dan didemagnetisasi.
Peran utama material ini adalah untuk meningkatkan pengaruh magnetik yang dihasilkan oleh suatu kumparan yang berarus.
Bahan dipakai untuk tegangan bolak balik,
Mengurangi rugi-rugi yang disebabkan oleh arus pusar (eddy current), yang mana bisa dilakukan dengan menaikkan resistivitas.

Material Magnetik Keras ( Magnet Permanen)

Material magnetik yang sulit di magnetisasi dan di demagnetisasi ditandai dengan :
- Gaya koersif (demagnetisasi) tinggi
- Induksi magnetik sisa tinggi
Sekali dimagnetisasi material magnetik keras akan sulit di demagnetisasi.

Pendekatan Makroskopik
Kehadiran material magnetik akan menimbulkan kerapatan fluks magnetik. Persamaan untuk ini ditunjukkan oleh:

B = o.r H

B = fluks magnet
H = medan magnet
r = permeabilitas relatif

Teori Domain
Bahan Ferromagnetik disusun oleh sejumlah daerah sub mikro yanh disebut domain
Setiap domain terdiri dari momen magnetik yang paralel
Arah momen magnetik masing-masing domain tidak selalu sama
Saat tanpa medan luar , tiap domain mempunyai orientasi sendiri, jadi energi diperlukan paling rendah = 0
Ketika medan magnet luar diberikan, domain magnetik akan mengarah mengikuti medan luar
Susunan domain terjadi kira-kira disebabkan oleh berkurangnya energi untuk semua moment magnetic yang berbaris naik dalam satu arah.
Timbulnya medan magnit yang besar, akan menimbulkan sejumlah energi yang besar yang keluar dari material itu.

Rugi-rugi Magnetik
1. Rugi Histerisis, timbul akibat disipasi energi selama magnetisasi dan demagnetisasi
Secara empirik dinyatakan sebagai berikut:
Ph = K f B
Berarti rugi histerisis berbanding lurus dengan frekuensi.
2.Rugi arus Eddy (Eddy Current)
Akibat fluktuasi medan magnit dalam suatu material magnetik oleh tegangan AC dan menghasikan tegangan induksi, akibat resistansi material muncullah arus. Besarnya arus ini dipengaruhi oleh:
Frekuensi, besarnya medan magnet dan luas penampang

Aplikasi Material Magnetik
ISOLATOR
Suatu alat yang melewatkan satu arah gelombang elektromagnetik tetapi attenuasinya sangat besar dengan arah yang berlawanan.
SENSOR
Medan magnet yang dialiri arus dapat digunakan sebagai alat pendeteksi posisi, daya, torsi, kecepatan, putaran, dan akselerasi.

MOTOR-MOTOR LISTRIK
Mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik.
Prinsip kerjanya sama dengan kumparan putar dari sirkit magnetik meter

Kesimpulan

1. Bahan magnetik adalah logam.
2 Teknologi magnet untuk menghasilkan material magnetik dengan kualitas tinggi sangat dipengaruhi oleh teknologi proses material.
3. Bahan dapat digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetik, paramagnetik, ferromagnetik, anti ferromagnetik dan ferrimagnetik (ferrit).
4. Suatu material magnetik yang sudah dimagnetisasi mempunyai magnetisasi sisa (remanensi), meskipun medan magnet luar sudah dihilangkan.(kurva magnetisasi)
5. Rugi magnet terdiri atas rugi histerisis dan Eddy current
6. Aplikasi material magnetik:
- motor-motor listrik
- trafo
-sensor,dll

selanjutnya... »»

dielktric material of propertis

.
0 komentar

Pengantar

Bahan dielektrik disebut juga bahan nonkonduktor seperti kaca, kertas atau kayu. Secara mikro, molekul-molekul bahan dielektrik bergerak acak tetapi jika diberi medan listrik luar maka timbul medan listrik yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar.
Karakteristik yang dimiliki oleh semua bahan dielektrik, baik yang berupa cairan, padatan atau gas, berbentuk kristal atau bukan ialah kemampuan untuk menyimpan energi listrik. Penyimpanan ini terjadi dengan pergeseran relatif kedudukan muatan positif internal dan muatan negatif internal terhadap gaya atomik dan molekular yang normal.
Mekanisme yang sesungguhnya dari perpindahan muatan ini berbeda pada setiap bahan dielektrik. Beberapa jenis molekul yang disebut molekul berkutub (molekul polar) mempunyai pergeseran yang permanen antara pusat muatan positif dan “pusat” muatan negatif dan tiap pasang muatan berlaku sebagai dipol. Biasanya dipol ini terorientasi random dalam bahan dielektrik dan suatu medan eksternal yang bekerja padanya akan mengarahkan molekul-molekul tersebut pada suatu arah tertentu. Medan yang cukup kuat dapat menimbulkan pergeseran tambahan antara muatan positif dan negatif.
Molekul takberkutub (molekul nonpolar) tidak mempunyai susunan dipol sebelum medan eksternal dikerjakan padanya. Muatan positif dan negatif bergeser dalam arah yang berlawanan menentang gaya tarik-menariknya, sehingga menimbulkan dipol yang mempunyai arah yang sama dengan medan listriknya.
Konsep penting dalam permasalahan dielektrik adalah momen dipole listrik yang merupakan ukuran pengaruh medan listrik pada sepasang muatan listrik yang yang besarnya sama tapi berlawanan tanda. Ketika medan listrik diberikan pada material dielektrik maka fenomena polarisasi muncul. Bahan dielektrik dipergunakan terutama terkait dengan kemampuananya menyimpan muatan atau energi elektrostatik. Dalam kaiatan ini diperkanalkan beberapa konstanta material dielektrik berkaitan dengan interaksinya dengan medan listrik diantaranya adalah permitivitas dan susceptibilitas untuk besan makro dan konstanta polarisasi untuk skala mikro. Dipihak lain bahan dielektrik juga sangat luas dipakai sebagai isolasi tegangan tinggi.

Baik fungsinya sebagai dielektrik maupun sebagai isolasi material dielektrik memegang peranan sangat penting dalam elektroteknik. Komponen – komponen seperti kapasitor, hingga isolasi pada peralatan listrik seperti motor listrik, generator dan peralatan listrik rumah tangga.

Pendekatan Makroskopik
Di dalam teori elektromagnetik ini adalah peroalan yang sesungguhnya, yang mana sebagian dari kita perlu untuk mengetahui, dan saya akan membuat rangkuman secara ringkas tentang hasil –hasilnya.
Sebuah dielektrik dilambangkan dengan konstanta ε, yang mana berkaitan oleh hubungan kerapatan flux elektrik dan medan elektrik,

Fakta mendasar dari percobaan berasal dari eksperimen condenser yang mana dalam penambahan kapasistansi oleh factor ε, ketika sebuah dielektrik disispkan diantara plat condenser. Alasannya adalah muatan pada permukaan dielektrik seharusnya mendapat muatan yang baru dari baterei untuk menjaga tegangan supaya konstan
Didalam vacum, kerapatan muatan di permukaan plat condenser adalah :

dimana D adalah jarak antara plat, dengan adanya dielektrik kerapatan muatan dipermukaan menjadi :

Ingat sekarang dari teori elektromagnetik bahwa perpindahan dielektrik D, adalah sama ke permukaan muatan di plat metal. Berarti dalam penambahan kerapatan muatan permukaan oleh P, dan kelemahan dielektrik didefenisikan oleh :






Pendekatan Microscopic
Sekarang kita akan mencoba untuk mejelaskan efek dari sifat atom. Dengan melihat bagaimana reaksi atom – atom tersebut terhadap medan elektrik Atau kejadian sebelum terjadinya reaksi. Atom memiliki sebuah inti yang positif dan dikelelingi oleh awan electron. Ketika suatu medan elektrik diterapkan, ada suatu pergeseran dalam pusat muatan, terutama sekali dari elektron itu. Jika separasi adalah d, muatan total adalah q, molekul mempunyai suatu induksi momen dipole :

Sekarang mari kita kembali ke uraian mikroskopik dan mengkalkulasi jumlah muatan yang muncul ke permuakaan dari dielektris.. Jika pusat dari muatan elektron bergerak pindah dengan suatu nilai δ, kemudian volume total yang ditempati oleh elektron ini adalah Aδ, di mana A adalah luas. Nm menandakan banyaknya molekul per unit volume dan memperhatikan fakta bahwa molekul masing-masing mempunyai suatu muatan q, total muatan yang muncul di Aδ adalah AδNmq, atau singkatnya Nmqd per luas – inilah yang dimaksud dengan kerapatan muatan permukaan.
Adalah sangat penting untuk dicatat bahwa polarisasi kerapatan muatan permukaan ini adalah persis sama dengan jumlah dipole momen tiap unit volume, yang mana dari persamaan ( 10.6) adalah juga Nmqd sehingga kita telah memperoleh hubungan pertama antara nilai mikroskopik dan makroskopik. :

Karena medan elektrik rendah kita boleh berasumsi bahwa momen dipole adalah sebanding denga lokal elektris , :

Sebagai catatan bahwa adanya penambahan dipole di medan lokal ( fig 10.2) yang akan selalu menjadi lebih besar dari medan elektrik yang diterapkan





MACAM – MACAM POLARISASI

a. Elektronika
Suatu material tersusun atas inti atom yang dikelilingi oleh electron, electron – electron tersebut dipengaruhi oleh medan listrik yang diberikan, dan cenderung mengikuti medan frekuensi.
b. Molekul
Ikatan antara atom dikuatkan denganmenhadirkan medan listrik, polarisasi ini terjadi pada ikatan atom gol VII pada system periodic. Contol Ikatan NaCl
Sepeti terlihat pada gambar dibawah ini





c. Orientasi
Yaitu polarisasi akibat dipole – dipole didalam bahan dielektrik mengalami perubahan orientasi akibat medan listrik. Polarisasi ini terjadi didalam material dielektrik yang mempunyai dipole permanent (dipolar) seperti HCl pada saat tidak ada medan luar maka dipole – dipole berorientasi secara acak dan tidak ada polarisasi netto.
Konstanta dielektrik kompleks dan indeks refraktif
Konstanta dielektrik kompleks merupakan konstanta material, dalam aplikasi kerekayasaan kita meminimasi komponen imaginer untuk suatu komponen real, yang didefinisikan sebagai konstanta rugi – rugi dielektrik. Ini dapat diturunkan dari persamaan maxwel dengan penulisan kembali dalam bentuk langsung seperti dibawah ini



Dimana bentuk ini dalam kurung ditunjukan sebagai konstanta dielektrik kompleks. Dan notasi yang digunakan adalah :

Indeks refraksi di dedinisikan sebagai rasio dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa kedalam material tersebut.


Ketika m r = 1 untuk semua material itu mentransmisikan cahaya

Kita membahas konstanta dielektrik ( permitivitas ) untuk frekuensi rendah dalam spectrum elektromagnetic dan index refraksi untuk cahaya, persamaan 10.16 menunjukkan bahwa ada persamaan untuk tekanan dari polarisabilitas dari sebuah material didalam medan elektrik searah.
Suatu aplikasi penting dari dielektrik ke optic telah ……. Dengan mempertimbangkan struktur lapisan yang digambarkan dalam gambar 10.5


dengan kesimpulan koefisien refleksi pada (b) akan menghasilkan persamaan berikut ini:

Beberapa aplikasi dari prinsip ini dapat ditampilkan dengan bentuk setengah gelombang. Bentuk dari ‘blooming’ digunakan pada lapisan tengah dari sebuah gelas

Lapisan material ditampilkan dalam indeks n1 pada gelombang keempat yang dapat dilihat pada gambar 10.17












Xerox Process (Proses Memfoto-kopi)
Pengembangan besar dari masa lampau selama dua dekade membuka peluang produksi dengan mutu yang tinggi dari dokumen yang ada dengan cepat dan mudah. Pengambilan keputusan yang lebih demokratis, birokrat yang kuat, menyebabkan hutan yang luas akan habis dikonsumsi untuk menyediakan kertas. Secara ilmiah, prinsipnya sederhana. Jantungnya mesin Xerox adalah plat yang dibuat dari suatu lapisan yang tipis dari semikonduktor amorf di suatu plat metal. Semikonduktor adalah suatu campuran dari As, Se, dan Te. Yang merupakan bahan isolasi, seperti suatu dielektrik, tetapi juga merupakan suatu photo-conductive yang akan memancarkan cahaya. Plat dielektrik dibebankan secara elektrostatik oleh elektroda kawat sekitar 30 KV. Dokumen yang dicopy akan tergambar ke plat. Keseluruhan plat akan terkena debu dari suatu serbuk yang terdiri dari butiran karbon, tanah kerikil, dan suatu thermosetting polymer. Bedak surplus dilepaskan, dan melekat pada daerah yang gelap pada selembar kertas kemudian ditekan ke plat oleh alat penggulung. serta mengambil butiran debu dan dilewatkan dibawah sinar infra-red.

Liquid Crystals (Cairan Kristal)
Ada tiga jenis struktur cairan kristal yaitu, nematic,cholesteric, dan smectic. Nematic adalah jenis cairan kristal yang paling sering digunakan sebagai display.
Kristal cair dipegang antara dua plat kaca. Jika plat kaca yang sesuai diperlakukan, kemudian permukaan molekul akan membariskan di manapun arah yang diinginkan sehingga dengan demikian dapat mencapai molekul pada kedua permukaan terbalik akan tegak lurus satu sama lainnya10.21(a) itu bukanlah hal yang sukar untuk membayangkan cahaya peristiwa dengan suatu polarisasi yang tegak lurus ke arah dari molekul yang mampu mengikuti dan akan muncul dengan suatu polarisasi terbalik 900. Seperti itu, di bentuk wujud dari Fig.10.21a, dengan polarisasi keduanya pada tempatnya, cahaya akan mudah dipancarkan. Ketika suatu tegangan diterapkan. Molekul berbaris paralel dengan medan elektrik (Fig. 10.21(b)), cahaya masuk tidak lagi ganda polarisasi, dan sebagai konsekwensi tidak (ada) penerusan cahaya berlangsung.
Anda boleh bertanya langkah ini, mengapa ini suatu pajangan divice ? Jawaban adalah bahwa . ini adalah hanya suatu klep, tetapi [itu] dapat diubah menjadi sebagai suatu alat pajangan dengan penempatan suatu cermin di belakang itu. Dengan voltase batal/mulai pajangan adalah terang/cerdas sebab [itu] cerminkan cahaya yang berkenaan dengan lingkungan. Dengan voltase di sana adalah tidak (ada) cerminan/pemantulan cahaya.
Lain jenis pajangan hablur cair juga ada. Suatu tanggapan warna dapat diperoleh oleh yang disebut efek tuan rumah-tamu, yang bersandar pada suatu celupan anisotrop membariskan dengan molekul hablur cair.


selanjutnya... »»

nonton yuk

 

Mengenai Saya

Foto saya
MIMPI HARI INI ADALAH KENYATAAN ESOK HARI (IMAM SYAHID HASAN AL BANNA)
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com